Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Langkah Menjalani Perceraian yang Sehat, Anak Tetap Prioritas

image-gnews
Ilustrasi single mom atau orang tua tunggal. shutterstock.com
Ilustrasi single mom atau orang tua tunggal. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menikah termasuk keputusan besar dalam hidup yang tentu sudah dipertimbangkan segala konsekuensinya. Setiap orang tentu menginginkan pernikahan yang langgeng menua bersama sampai mau memisahkan. Namun, tak seperti cerita dalam dongeng yang semuanya berakhir dengan indah dan mereka semua hidup bahagia selamanya.

Beberapa dari kita tidak mempersiapkan mental untuk berpisah dengan pasangan hidup. Meski begitu di era masa kini banyak keluarga yang tetap utuh meski kedua orang tua bercerai. Hal yang paling penting adalah perceraian dapat dan harus menjadi proses yang kolaboratif dan saling menghormati antar-mantan begitu juga anak-anak.

Melansir laman Healthline, berikut ini langkah-langkah menjalani perceraian sehat khususnya yang akan berdampak bagi anak.

1. Pastikan sudah final
Apakah masih ada harapan? Hal itu tergantung pada alasan perceraian, tetapi pastikan Anda melakukan semua yang bisa buat untuk menyelamatkan pernikahan Anda. Misalnya pergi menemui konselor atau mencoba cara baru untuk terhubung dan berkomunikasi.  Tidak ada yang lebih buruk daripada penyesalan, dan mengetahui Anda melakukan segala yang Anda bisa lakukan secara manusiawi akan menyelesaikannya.

2. Perceraian bisa memengaruhi kehidupan anak
Anak-anak tangguh dan yang paling mereka butuhkan adalah rumah yang harmonis. Anak-anak dapat melihat dan mendengar orang tua mereka bertengkar, dan itu dapat berdampak negatif bagi mereka. Mereka akan lebih baik dengan orang tua yang bercerai dan bahagia daripada dengan orang tua yang merasa wajib untuk tetap bersama tapi setiap hari bertengkar.

3. Jadilah tim
Jadilah tim yang solid meski telah berpisah dengan menjadi orang tua yang kuat. Jawab pertanyaan mereka bersama dan kekompakan agar anak-anak tak bingung memilih. Diskusikan lebih lanjut jika anak-anak masih belum puas pada jawaban yang diberikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Sertakan anak-anak
Meskipun pasangan telah berpisah bukan berarti lepas begitu saja ketika telah membangun kehidupan baru. Pendapat anak-anak sangat penting bagi keputusan yang akan Anda lakukan, dengarkan mereka.

5. Jangan pernah membuat anak-anak Anda memilih
Kedua orang tua harus ada di sana pada acara-acara khusus. Juga, cobalah untuk tidak membawa pihak ketiga ke acara-acara khusus untuk sementara waktu. Orang baru pada akhirnya akan menjadi bagian kehidupan Anda tetapi percayalah semua pada waktunya.

6. Jangan berbicara buruk tentang mantan suami
Jangan pernah mengatakan hal buruk tentang mantan pasangan Anda baik suami atau istri demikian pasangan mereka yang baru kepada anak-anak Anda. 

7. Mulailah negosiasi dengan baik
Anda ingin membina hubungan kerja sama, mulailah belajar setuju untuk hal-hal sebenarnya Anda kurang setuju sejauh itu baik untuk anak-anak Anda. Mengesampingkan emosi yang kuat untuk mendukung kerjasama akan membuahkan hasil dalam jangka panjang.

8. Jangan jadikan kompetisi
Jangan menjadikan proses perceraian ini pertarungan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Tidak ada yang menang dalam perceraian, semua terkena dampaknya. Fokuslah pada apa yang terjadi sekarang dan masa depan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

19 jam lalu

Kepala KPPBC TMP A Purwakarta, Rahmady Effendi Hutahaean. Dok Bea Cukai Purwakarta
Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.


PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

20 jam lalu

Pengesahan Resolusi PBB mengenai Penanganan Anak yang Terasosiasi dengan Kelompok Teroris yang diajukan Indonesia pada Pertemuan ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) yang berlangsung pada 13-17 Mei 2024, di Wina, Austria. sumber: dokumen KBRI Wina
PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.


70 Ucapan Selamat Menikah dalam Bahasa Inggris yang Penuh Makna

23 jam lalu

Saat teman menikah, jangan lupa berikan ucapan selamat menikah yang penuh makna. Ini inspirasi ucapan selamat menikah dalam bahasa Inggris. Foto: Canva
70 Ucapan Selamat Menikah dalam Bahasa Inggris yang Penuh Makna

Saat teman menikah, jangan lupa berikan ucapan selamat menikah yang penuh makna. Ini inspirasi ucapan selamat menikah dalam bahasa Inggris.


Cemburu dan Suka Menguntit, Ciri Pasangan Obsesif dan Bikin Tak Nyaman

1 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/tirachardz
Cemburu dan Suka Menguntit, Ciri Pasangan Obsesif dan Bikin Tak Nyaman

Sikap terlalu berlebihan kepada pasangan bisa berubah menjadi obsesi yang negatif dan justru membuat Anda merasa tidak nyaman.


Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

1 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.


Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

2 hari lalu

Anak-anak berkebutuhan khusus bergembira bersama dalam pentas dongeng musikal di ajang Jakarta Fair 2023 di Arena JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Senin 3 Juli 2023. Pentas ini diadakan oleh Corporate Social Responsibility Jakarta International Expo yang bertujuan untuk berbagi keceriaan dan berbagi hadiah bersama sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB), komunitas disabilitas, dan anak-anak berkebutuhan khusus. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.


Dekat dengan Kedua Anak, Ruth Sahanaya Tidak Gengsi Minta Maaf Bila Salah

2 hari lalu

Penyanyi, Ruth Sahanaya. Foto: Instagram/@mamauthe
Dekat dengan Kedua Anak, Ruth Sahanaya Tidak Gengsi Minta Maaf Bila Salah

Ruth Sahanaya menceritakan kedekatan hubungannya dengan kedua putrinya, Nadine Emanuella Waworuntu (28) dan Amabel Odelia Waworuntu (23).


5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

3 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

Sering mengkritik, memanipulasi, dan ikut campur urusan rumah tangga anak, ibu mertua dengan sengaja membuat keluarga anak tertekan dan tak harmonis.


Tak Ingin Musuhan dengan Mantan Pasangan, Apa Saja yang Perlu Dilakukan?

4 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus/berpisah. Shutterstock
Tak Ingin Musuhan dengan Mantan Pasangan, Apa Saja yang Perlu Dilakukan?

Putus cinta atau berpisah sering menyebabkan permusuhan dengan mantan pasangan. Bila tak ingin itu terjadi, coba lakukan hal berikut.


PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.